Rabu, 08 Maret 2023

 

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN-MODUL 2.2

“PEMBELAJARAN SOSIAL DAN  EMOSIONAL/KSE”

 

Oleh :

Dyah Yuliana, S.Pi

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

SMKN 1 Glagah

 

 

Jurnal  refleksi yang saya gunakan adalah Model 4: (Papan cerita reflektif - Reflective Storyboard).

Dalam refleksi ini tidak saya buat gambar hari  ini, tapi rangkaian satu kegiatan saya dalam satu minggu ini, yang membuat saya harus bisa menerapkan 5 KSE (kompetensi spiritual emosianal) , sehingga saya sebagai seorang pendidik bisa menyelesaikan semuanya dengan baik. Penerapan 5 KSE dalam kegiatan saya adalah kesadaran diri, pengelolaan diri/menejemn diri, kesadaran social, ketrampilan social dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Berikut saya sajikan jurnal refleksi dwimigguan modul 2.2 dalam Papan cerita reflektif - Reflective Storyboard.

 

Buatlah 4 gambar bersambung yang mengilustrasikan refleksi Anda tentang hari ini dan berilah penjelasan singkat setiap gambar


Kegiatan sehari hari saya sebagai seorang pendidik di SMKN 1 Glagah, program keahlian Agribisnis Perikanan. Sebagai seorang pendidik. Implementasi KSE pengelolaan diri murid, dalam keseharian saya adalah bagaimana memberikan pengarahan pada murid agar mereka bisa mematuhi peraturan dalam berseragam dan juga potongan rambut sesuai aturan. . Dan untuk ketrampilan social/relasi adalah bagaimana mereka bisa melaksanakan piket kelas dengan anak anak lain dikelasnya, mereka juga melaksanakan kerja kelompok dalam mengerjakan tugas. Relasi disini saya terapkan juga antara senior dan junior. Dalam pelaksanaan piket di laboratorium jadwal piket di buat secara acak, dengan anggota siswa kelas X, XI dan XII.






Selain sebagai pengajar, saya ditugaskan mengikuti Kegiatan Lokakarya Umpan Balik Capaian Pembelajaran SMK,  23 – 25 Februari 2023 – Di Hotel Horison Grand Serpong Jalan  MH.  Thamrin No. Km 2,7 Tangerang  Banten Jakarta.

Dalam kegiatan ini saya ketemu dengan bapak ibu guru hebat dari sekuruh Indonesia, saya juga ketemu dengan fasilitator dari Puskurjar dan Dit PSMK Jakarta. Saya berkolaborasi dengan bapak ibu guru di Program keahlian Agribisnis Perikanan konsentrasi keahlian Agribisnis Perikanan air tawar, Agribisnis perikanan air tawar, Agribisnis Perikanan Ikan Hias dan Agribisnis Perikanan Rumput Laut. Ketrampilan relasi sagat berguna dalam hal ini, saya yang baru ketemu dengan bapak ibu guru langsung bisa kenal dan bisa kerjasama dalam penyelesaian tugas. Kemudian keputusan yang bertanggung jawab juga saya terapkan saat memberikan umpan balik terhadap CP yang lagi dalam pembahasan.


Tugas lainnya  di sekolahan, saya terlibat dalam kegiatan UKK kelas XII. Secara bersamaan dengan jadwal mengajar saya di kelas XI AP1, saya juga ditugaskan  sebagai penguji internal  UKK untuk kelas XII AP (Agribisnis Perikanan). Hal ini akirnya kemampuan saya untuk memenejemn diri saya terapkan, malam harinya tugas untuk kelas XI AP1 sudah saya jadwalkan  dengan menggunakan Classroom. Pagi harinya sebelum menguji saya sempatkan untuk menuju kelas XI AP1 untuk mengkondisikan kelas dan mengingatkan lagi tentang materi yang saya berikan di Clasroom. Kemudian sesuai jadwal saya pindah ke ruang ujian UKK. Saat sebagai penguji UKK kemapuan saya untuk menilai hasil UKK saya terapkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawag. Dan juga kemampuan  social juga diterapkan karena di tempat ujian juga ada penguji eksternal dari BP3 Bangring Banyuwangi.

Kalau siang sebagai seorang pendidik dan penguji ujian UKK, lain kegiatan malam harinya yaitu tanggal 1 – 2 Maret 2023 saya  harus mengikuti gmeet sebegai peserta calon guru penggerak. Dalam Gmeet kami mengikuti diskusi kelompok ruang kolaborasi modul 2.2, kempetensi spiritual  emosional.

Dalam kegiatan gmeet tersebut saya sebagai kelompok diskusi untuk SMK, dimana saya harus pinter pinter untuk membagi waktu saat pengerjaan ppt untuk bahan diskusi malam, di sela sela istirahat siang saya selesaikan pptnya karena diskusi malam harinya belum selesai. Alhamdulillah saat malam hari ppt sudah finis dan saya sebagai moderator.

 

Demikian jurnal refleksi dwimingguan saya. Terima kasih

Salam guru penggerak

Jadikan guru Tergerak, bergerak dan menggerakkkan

Guru bergerak Indonesia maju

 

2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3

 

COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

 

Oleh :

Dyah Yuliana,S.Pi

SMKN 1 Glagah

CGP Angkatan 7 Kab. Banyuwangi

 

Sebagai seorang guru, saya adalah seorang pemimpin pembelajaran. Dalam perjalanan saya sebagai seorang guru, tentunya saya  pernah mendapatkan pengalaman terkait dengan supervisi akademik sebagai salah satu cara pengembangan kompetensi diri saya.   Pada sesi mulai dari dari diri ini, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait supervisi akademik dan pengembangan kompetensi diri.

Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri

  1. Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Perasaan Saya pada saat  awal disupevisi adalah Saya merasa kwatir, cemas, takut, gugup, dan grogi karena ada seseorang yang memperhatikan cara Saya mengajar atau ada yang menilai perangkat pembelajaran yang Saya buat. Rasanya hati ini deg degan, padahal kegiatan ini sebenarnya rutin di lakukan. entah mengapa masih ada perasaan tidak nyaman mendengar kata supervise.  Supervisi biasanya akan dijadwalkan oleh pihak kurikulum, Ada kekhawatiran apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah baik, apakah perangkat pembelajaran saya sudah lengkap dan benar, apakah pembelajaran saya sesuai dengan rencana yang Saya buat, dan apakah Kepala Sekolah menyukai cara saya mengajar dan sekelumit ketakutan lainnya. Yang pasti campur aduk perasaan ini.

  1. Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut..

Pengalaman saya saat observasi dan pasca observasi Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh kurikulum saya mempersiapkan  semua berkas administrasi /perangkat pembelajaran.Dari kegiatan supervisi saya banyak belajar banyak instrumen pembelajaran yang belum sempurna, sehingga saya menjadikan supervisi ini sebagai refleksi untuk memperbaiki diri baik dari segi administrasi maupun kegiatan belajar mengajar di kelas. Masukan/saran yang diberikan  untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.

  1. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

Kegiatan supervisi memberikan pemahaman bahwa ada ide atau cara baru dalam pembelajaran sehingga model pembelajaran lebih bervariatif dan inovatif sehingga pembelajaran lebih mudah dipahami murid.Proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu Saya berkembang adalah ketika supervisi dilakukan secara berkala dan bertahap. Dimulai dengan mensupervisi perangkat pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran, LKPD, sumber belajar, serta alat evaluasi. Supervisi selanjutnya berupa supervisi pembelajaran dikelas, dan selanjutnya mensupervisi hasil refleksi pembelajaran Saya. Dengan mempertimbangkan semua kondisi hal ini idealnya dilakukan 1 kali per tahun. supervisi yang bekelanjutan dapat menjaga semangat seorang guru, perbaikan pembelajaran, dan membuat guru terus belajar. Sebelum melaksankan kegiatan supervisi hendaknya kepala sekolah/ wakasek kurikulum memberikan penyampaian bahwa supervisi merupakan kegiatan saling berbagi pengalaman, bukan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan

4.    Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jika saya sebagai kepala sekolah yang harus melakukan supervisi saya berada di posisi 7  Saya merasa perlu pengalaman dan ilmu jika diposisi mensupervisi. Karena ketika kita memberi masukan perbaikan, tentunya kita harus bercermin dulu ke dalam diri. Dan diri Saya masih banyak kurang dan perlu terus belajar menjadi lebih baik lagi.

  1. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Tujuan supervisi Jadwal supervisi dan instrumen penilaian Tempat dan suasana yang nyaman untuk supervisi Tindak lanjut dan refleksi hasil supervise. Selain itu saya perlu mempunyai Ilmu atau teknik coaching untuk supervisi akademik. Mengenai keilmuan pedagogik yaitu mengenai rencana, pelaksanaan, evaluasi, bahkan refleksi dalam pembelajaran. Sehingga mengetahui model/metode/strategi pembelajaran tertentu tepat nya digunakan saat apa. Atau alat evalusi tertentu itu sebaiknya digunakan saat apa dll. Serta memiliki kompetensi sosial emosional (KSE), agar proses choaching berjalan dengan baik dan ideal.

 

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :

  1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Saya menjadi tahu ilmu mencoching untuk supervisi akademik dan Saya bisa menerapkannya untuk perbaikan pembelajaran Saya maupun rekan sejawat di sekolah. Memahami cara mengembangkan diri sebagai pendidik setelah kegiatan supervisi Terjadi perubahan cara berfikir dan mengambil keputusan dalam menghadapi suatu kondisi atau permasalahan. Terjadi perubahan cara berkomunikasi dengan murid dan rekan sejawat. Dan haraan lainnnya adalah mampu melaksanakan Coaching kepada murid dan rekan sejawat.

  1. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Mempelajari materi- materi lengkap mengenai supervisi yang berisi contoh praktik Coaching yang konstektual antara guru-murid maupun dengan rejan sejawat. Tentunya pembelajaran pada modul ini memberi maanfaat untuk diri Saya sendiri, memberikan dampak positif pada murid saya, dan semoga Saya bisa berbagi praktik baik dengan rekan sejawat di sekolah khususnya dan rekan guru diluar sekolah.

Jumat, 04 November 2022

Koneksi Antar materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 - Filosofi Ki Hajar Dewantara

 

Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Oleh :

Dyah Yuliana, S.Pi
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 

1. 1.Kondisi Murid dan pembelajaran di kelas sebelum memahami filosofi KHD

Situasi kegiatan pembelajarn di kelas sangat menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu yang akan di pelajarinya. Salah satu kunci pembelajaran yang efektif adalah guru mampu menyampaikan pengetahuan dengan jelas dan penuh antusias.  . Menjadi guru yang sukses sangat bergantung pada kemampuan guru menciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Hubungan tersebut akan meningkatkan kemungkinan bahwa siswa akan memperhatikan dan memahami pesan guru.

Apabila siswa  memperhatikan dengan seksama, mereka akan dengan tekun dan gigih melakukan tugas mereka, meskipun ada banyak tantangan dan hambatan. Mereka akan terlihat senang menyelesaikan tugas mereka dan itu berarti bahwa mereka merasa terlibat dalam pembelajaran. Gambaran diatas merupakan cerminan proses pembelajaran yang sangat di dambakan semua pihak.

Sebelum memahami dan menghayati  pemikiran (filosofi) KHD proses pembelajaran di kelas di cenderung pasif, siswa diberikan materi dimaksudkan. Pembelajaran hanya terjadi satu arah, yang banyak dilakukan di kelas. Guru memberikan materi, kurangnya komunikasi aktif diantara guru dan siswa.

Pembelajaran berpusat pada guru, pembelajaran didesain dalam pengajaran secara langsung guru kepada siswa. Pembelajaran pada pendekatan ini terstruktur, dikendalikan dan dikontrol oleh guru, ekpektasi guru yang tinggi ats kemajuan siswa, memaksimalkan waktu yang dihabiskan siswa untuk tugas-tugas akademik dan usaha meminimalkan pengaruh negative terhadap siswa. Sebagai seorang guru saya cenderung memberikan materi dikelas, hal ini bisa dilihat pada gambar 1 di bawah ini.








Gambar 1. Gambaran proses pembelajaran di kelas

 

2.    Pemikiran atau perilaku pendidik setelah mempelajari filosofi KHD

Pendidikan   diartikan   sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi -tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). 

Slogan Ki Hajar Dewantara adalah  Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sun tulodo berarti  di depan kita bisa menjadi suri tauladan atau contoh, Ing Madya Mangun Karso di tengah kita bisa menjadi penyemangat atau membangkitkan semangat walapupun ditengah kesibukan yang ada dan Tut Wuri Handayani dibelakang kita harus bisa memberikan dorongan moral dan semangat kerja.

Dari hal ini seorang guru harus memiliki jiwa Ki Hajar Dewantara, konsep Ki Hajar Dewantara menekankan agar pendidikan selalu memperhatikan kodrat alam, kemerdekaan, kemanusiaan, kebudayaan dan kebangsaan. Semua hal itu bertujaun agar terwujud pendidikan yang memerdekakan siswa.

 








 


Gambar 2. Pembelajaran di luar kelas.

    Pembelajara bisa dilakukan dimanapun berada,bisa di luar kelas, dialam ataupun tempat lainnya.  Beberapa hal yang saya lakukan setelah mengikuti materi filosofi KHD,sebagai seorang pendidik lebih percaya diri dalam mendampingi anak anak saat belajar, diskusi  ataupun saat praktek.

Anak -  anak kita buatkan situasi yang nyaman dam aman saat belajar, diantara guru dan anak tidak jarak yang jauh.  Sehingga anak dalam  menerima materi akan lebih baik.Mereka mengikuti arahan dari guru secara ikhlas, tidak ada paksaan. Guru selalu menuntun anak, memberikan suri taulandan yang baik sehingga anak akan melihat kita. Keteladanan dan tuntunan yang baik akan menjadikan siswa respon positif dan membangkitkan semangat mereka untuk belajar.

 

3.  Penerapan filosofi KHD di kelas Program keahlian Agribisnis Perikanan SMKN 1 Glagah.

Penerapan filosofi KHD di kelas kami adalah

a.    Penerapan ice breaking di awal proses pembelajaran untuk mengajak anak olah raga bersama  atau bermain bersama.

b.    Kegiatan belajar dilakukan secara kelompok kecil sehingga akan terjadi diskusi yang baik antara guru dengan siswa.

c.    Kegitan praktek dilakukan bersama sama antara guru dengan siswa..

d. Dalam proses pembelajaran murid akan lebih percaya diri dalam mengali kemampuan mereka ( presentasi di depan kelas sesuai kemampuan mereka)

e.    Menerapkan kerjasama yang baik diantara teman temannnya.

f.     Tetap memanfatkan gadgets tapi membatasi pemakaian yang tidak perlu.

g.  Pendidikan karakter pada anak diterapkan dengan pelaksanaan apel pagi dan siang. (melatih kedisiplinan siswa)

h.    Penekanan pendidikan berkarakter lebih diutamakan.

i. Untuk materi praktek lebih diperbanyak sehingga tidak ada kebosanan dari anak.

j. Mengajak anak untuk bisa berinteraksi antar sesama temannya.

k. Dijadwalkan belajar langsung di alam bebas, sehingga anak tidak merasa bosan belajar di sekolah.











Gambar 3. Gambar penerapan filososfi KHD

Sebagai  pendidik diharapkan dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini  menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur. 

Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, KHD mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Di sini pendidikan karakter sangatlah di perlukan. Budaya bangsa jangan sampai ditinggalkan.



 





  JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN-MODUL 2.2 “PEMBELAJARAN SOSIAL DAN   EMOSIONAL/KSE”   Oleh : Dyah Yuliana, S.Pi Calon Guru Penggera...